Sabtu, 02 Maret 2013

BAHAN BANGUNAN PIRAMIDA MESIR KUNO

Sudah tidak asing lagi kita dengar tentang keanehan-keanehan di dunia ini terutama bekas peninggalan orang-orang zaman dahulu kala, sebut saja piramida Mesir kuno sebagai salah satunya, banyak orang yang berspekulasi tentang misteri bangunan ini, bagaimana cara pembuatannya, dengan apa orang-orang waktu itu mengangkut batu-batu besar yang menjadi bahan bangunan piramida tersebut, bagaimana tidak piramida tersusun dari 2 jutaan batu dimana setiap batu beratnya tidak kurang dari 2 ton lebih dan berat keseluruhannya mencapai jutaan ton !! MasyaAllah…

Piramida Giza









Piramida Mesir Kuno sendiri dibangun oleh Fir’aun Mesir Amnihotib III sekitar tahun 1375 SM, Fir’aun inilah yang dengan angkuhnya mengangkat dirinya sendiri sebagai Tuhan sehingga Allah SWT mengadzabnya bersama pengikutnya dengan menenggelamkan mereka semua ke dalam laut. Fir’aun saat itu menunjuk Haman sebagai Arsiteknya tujuannya adalah untuk mengejek Nabi Musa karena ia yakin dari tempat tinggi sekalipun Tuhan Musa tidak akan terlihat.

Selama berabad-abad bahkan beribu-ribu tahun orang-orang berspekulasi tentang misteri pembangunan Piramida Mesir Kuno, mulai dari teori Astronot Kuno yang mengatakan bahwa Piramida dibangun oleh Alien yang berkunjung ke bumi, ada juga yang mengatakan bahwa Piramida dibangun oleh bangsa Jin. Semua spekulasi ini lahir tidak lepas dari dasar pemikiran bahwa tidak mungkin manusia saat itu menyusun batu-batuan seberat jutaan ton tersebut, tidak mungkin pula manusia saat itu dapat memotong batu-batuan dengan begitu rapinya yang memiliki ukuran, bentuk dan berat yang sama persis, semuanya dikerjakan dengan begitu rapi dan halus dan rasanya tidak ada penjelasan yang logis untuk membuktikan bahwa itu adalah hasil karya manusia.

Akan tetapi singkirkan teori itu dari benak anda sekarang karena ternyata Al-Qur’an secara tidak kita sadari selama ini sudah menjelaskan bahwa itu murni adalah hasil karya manusia. Ya ini bukanlah hasil karya Makhluk luar angkasa yang numpang pipis di bumi, atau hasil keisengan Jin dan antek-anteknya.

Namun ada baiknya sebelum kita melihat bagaimana Al-Qur’an menjelaskan tentang cara pembuatan piramida Mesir ada baiknya kita perhatikan tokoh yang pada akhirnya memecahkan misteri ini. Pada tahun 1981 seorang peneliti berkebangsaan Perancis, Profesor Joseph Davidovits, Direktur Institut Geopolimer Prancis. Secara mengejutkan mengajukan sebuah teori bahwa Piramida Agung Giza dibangun dari unsur tanah liat yang kemudian dibakar menjadi sekeras batu alam. Profesor Davidovits mengatakan, bahwa tanah liat dan bahan lainnya diambil dari sepanjang Suangai Nil, lalu bahan-bahan ini disatukan dalam sebuah cetakan kayu khusus, dan dapat digunakan berulang kali. Campuran semua unsur tanah liat ini selanjutnya dipanaskan pada suhu tinggi, sehingga menyebabkan komponen-komponen kimiawi dari bahan-bahan tersebut saling berinteraksi dan membentuk sejenis batu, persis seperti batu gunung berapi, yang terbentuk jutaan tahun lalu. Dengan teknis semacam ini, menjadikan semua blok batu memiliki ukuran dan potongan yang sama.

Profesor Joseph Davidovitz

Pendapat Davidovits juga dipertegas oleh Mario Collepardi, seorang Profesor dari Italia yang mengkhususkan diri pada penelitian arsitektur piramida. Ia meyakini bahwa Firaun menggunakan tepung kapur yang tersedia dalam jumlah melimpah di daerah mereka, dicampur dengan tanah biasa. Kemudian mereka menambahkan air dari sungai Nil dan menyalakan api hingga suhu 900 derajat Celcius. Proses pemanasan ini memberi kekuatan pada batu dan menjadikannya mirip dengan batuan alami. Kemudian pada bulan Desember 2006, sejumlah arkeolog besar dunia seperti, Michel Barsoum, Adrish Ganguly, dan Gilles Hug telah mempublikasikan pendapat mereka di the Journal of the American Ceramic Society, yaitu mendukung hasil temuan dari Profesor Davidovits bahwa proses pembangunan Piramida Agung Giza memang dibangun dari tanah liat yang dibakar. Walaupun ada beberapa arkeolog Mesir lainnya yang sampai saat ini belum dapat menerima teori tersebut. Ilmuwan masa kini baru menemukan jawaban dari teka-teki pembangunan Piramida Mesir Kuno di tahun 1981 akan tetapi coba perhatikan bagaimana Al-Qur’an sudah jauh-jauh hari menjelaskan kepada kita tentang bagaimana Piramida tersebut dibangun. Dalam Surah Al-Qashash ayat 38 Allah SWT berfirman:







Dan Firaun pula berkata: "Wahai orang-orangku, aku tidak mengetahui ada bagi kamu ada lagi tuhan yang lain daripadaku; oleh karena itu, wahai Haman, bakarkanlah untukku tanah liat, serta bangunlah untukku bangunan yang tinggi, supaya aku naik melihat Tuhan Musa (yang dikatakannya itu); dan sesungguhnya aku percaya adalah Musa dari orang-orang yang berdusta".

Ash-sharah adalah bangunan yang sangat tinggi dan terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan bahan bakar tertentu. Di dalam Mu’jam al-Hadharah al-Mishriyyah al-Qadimah juga disebutkan bahwa bangsa Mesir Kuno menggunakan arang kayu sebagai bahan bakar. Mereka menggunakan pompa-pompa untuk membuat api menyala lebih besar, dan nyala api menjulang tinggi sehingga memenuhi tujuan yang diinginkan.

Tidak banyak orang yang menyadari (kalau tidak bisa dikatakan tidak ada) bahwa ketika Allah SWT berfirman dalam surah Al-Qashash tersebut yang dibicarakan adalah Piramida Mesir. Ya, seperti yang difirmankan oleh Allah tersebut bahwa bangunan (piramida) tersebut bukan dibuat atau disusun dari batu-batuan besar tetapi terbuat dari tanah liat yang dibakar. Ya, tentu saja bukan seperti membakar tanah liat untuk membuat batu bata atau genteng atau peralatan tembikar yang lain. Tetapi pembakaran yang dilakukan Haman seperti tersurat dalam ayat di atas adalah pembakaran dalam skala besar yang akan menghasilkan tanah yang sangat keras bahkan tingkat kekerasannya melebihi batu asli dan besi sekalipun!.

Para Ilmuwan modern sudah membuktikan bahwa untuk memotong halus ‘batuan’ (tanah liat yang dibakar tersebut) tidak akan mempan dengan baja sekalipun, akan tetapi untuk menghasilkan potongan yang super halus seperti yang terdapat di piramida tersebut maka kita hanya bisa menggunakan sinar laser untuk melakukannya. MasyaAllah entah darimana mereka mendapat ilmu pengetahuan untuk membuat bangunan semegah dan sekokoh itu, sehingga mampu tetap tegak berdiri melalui waktu ribuan tahun!.

Al-Qur’an sekali lagi membuktikan bahwa ia bukanlah hasil rekayasa seorang bernama Muhammad akan tetapi ia adalah murni datang dari Tuhan, karena Nabi Muhammad sendiri lahir 2000an tahun sesudah berdirinya Piramida Mesir Kuno, beliau tidak pernah menyaksikan bagaimana Haman membakar tanah liat untuk membuat Piramida tersebut, beliau bisa mengetahuinya karena memang Allah SWT menurunkan wahyu-Nya kepada beliau.

Kembalilah kepada Al-Qur’an, kajilah isinya dan perhatikanlah bagaimana Allah SWT menjawab semua masalahmu !!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Text